Senin, 08 April 2013

Pengenalan Kereta baru MEDAN


 GAMBAR DARI KERETA YANG AKAN DI ALOKASIKAN DI MEDAN :
Kiri:
KRD MCW302 ex-SuSi dan Patas yang dimodifikasi oleh Balai Yasa Manggarai sebagai rangkaian KRD Bandara Kualanamu.

Sumber : GM-Marka






Kiri:
Interior KRD MCW302 untuk KA Bandara Kualanamu. KRD Bandara Kualanamu ini tergolong ke dalam kelas eksekutif.

Sumber : GM-Marka











PERSIAPAN KERETA API BANDARA KUALA NAMU

MENTERI Perhubungan EE Mangindaan meminta pengerjaan akses transportasi ke Bandara Kuala Namu di Deli Serdang, Sumatera Utara, bisa diselesaikan sebelum bandara itu diujicoba akhir tahun ini dan doperasikan penuh awal tahun 2013. Akses tersebut termasuk kereta api (KA) bandara.
Pembangunan akses ke bandara pengganti Bandara Polonia, Medan, tersebut, menteri mengemukakan akan memudahkan pengguna jasa bandara untuk pergi dan pulang ke Kuala Namu. “Saya meminta kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk bekerja lebih cepat,” cetus mantan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi itu.
Pembangunan KA bandara sepanjang 28 kilometer dengan rute Medan – Kuala Namu itu dikerjakan oleh PT Railink, yang merupakan perusahaan patungan PT KAI dengan PT Angkasa Pura II, BUMN yang antara lain mengelola Bandara Kuala Namu dan Bandara Soekarno-Hatta.
Aksesibilitas ke bandara berupa layanan kereta api, Direktur Teknik Angkasa Pura II Salahuddin Raffi mengemukakan semakin dibutuhkan mengingatkan prediksi terlambatnya penyelesaian pembangunan jalan tol ke Bandara Kuala Namu. “Kami mempercayakan kepada PT Railink untuk membangun dan mengelola KA tersebut,” jelasnya.
Manajemen PT Railink sendiri menyatakan siap melaksanakan pembangunan dan mengoperasikan kereta bandara tersebut. “Adalah tugas dan kewajiban kami untuk menjalankan penugasan pemerintah dan pemegang saham. Kami menjamin kereta bandara siap dioperasikan sebelum bandara dioperasikan,” ungkap Direktur Utama PT Railink, Masjraul Hidayat.
Pembangunan dan pengoperasian jalan KA masuk sampai ke terminal keberangkatan dan kedatangan di bandara ini merupakan kali pertama di Indonesia. Pembangunan jalurnya hanya perpanjangan dari jalur kereta api eksisting, dari setasiun terdekat yaitu Stasiun Araskabu sampai ke terminal bandara sepanjang 4,9 kilometer. Lahan untuk perpanjangan jalur ini sudah dibebaskan.
CITY CHECK-IN
Tahapan pengerjaan proyek dilaksanakan mulai Januari hingga akhir September 2012. Selain membangun jalur KA Bandara, dibangun sejumlah sarana infrastruktur di Stasiun Besar Kereta Api Medan. Stasiun KA di Medan itu kelak juga akan difungsikan sebagai terminal “city check-in” bagi calon penumpang yang ingin berangkat ke Bandara Kuaa Namu dengan menggunakan jasa angkutan kereta api.
Stasiun KA Reguler dan Stasiun KA Bandara dipisah, sehingga tidak tercampur antara penumpang ka Bandara dan KA Raguler. Di stasiun KA Bandara yang disebut City Air Terminal, akan dilengkapi dengan informasi keberangkatan dan kedatangan pesawat seperti di Bandara, selain jadwal keberangkatan dan kedatangan KA Bandaranya sendiri.
Peronnya akan dibuat steril, jadi yang boleh masuk peron hanya penumpang KA Bandara. City Air Terminal ini juga dilengkapi dengan Hotel transit dan berbagai fasilitas bagi pebisnis untuk menggelar pertemuan bisnis. “KA bandara ini untuk umum, tidak hanya orang yang akan naik pesawat saja yang boleh naik. Siapapun boleh naik asalkan beli tiket KA bandara,” jelas Masjraul.
Manajemen PT Railink akan menyediakan 4 Set KRD eksekutif, dengan interior indah dan lega. Tempat bagasi didesain untuk dapat menampung koper besar. Waktu tempuh Medan – Kuala Namu hanya 28 menit. Bila dibandingkan dengan transportasi jalan raya, waktu tempuh ini lebih singkat sekitar 40 menit.
Pada tahap awal akan ada 26 perjalanan KA Bandara setiap hari. Setiap rangkaian terdiri dari 4 (empat) kereta dan didesain untuk 40 tempat duduk per kereta. Jadi 1 rangkaian KRD dapat menampung 160 penumpang.

Berita oleh: Agus Wahyudin, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Terbit




SUMBER DI ATAS : GM-MARKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar